Minggu, 18 September 2011

SECTIO CAESAREA...


BAB I
PENDAHULUAN

A.   PENGERTIAN
Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus atau vagina atau suatu histerotomi untuk melahirkan janin dari dalam rahim.
Sectio caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. (Rustam Mochtar, 1992).
Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 1991).
Jadi operasi Seksio Sesaria ( sectio caesarea ) adalah suatu pembedahan guna melahirkan janin ( persalinan buatan ), melalui insisi pada dinding abdomen dan uterus bagian depan sehingga janin dilahirkan melalui perut dan dinding perut dan dinding rahim agar anak lahir dengan keadaan utuh dan sehat.

B.   JENIS – JENIS OPERASI SECTIO CAESAREA
1.    Abdomen (sectio caesarea abdominalis)
a.     Sectio caesarea transperitonealis:
1)    SC klasik atau corporal (dengan insisi memanjang pada corpus uteri).
Dilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri kira-kira 10 cm.
Kelebihan:
·Mengeluarkan janin dengan cepat.
·         Tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik.
·         Sayatan bisa diperpanjang proksimal atau distal.
Kekurangan:
·         Infeksi mudah menyebar secara intra abdominal karena tidak ada reperitonealis yang baik.
·         Untuk persalinan yang berikutnya lebih sering terjadi rupture uteri spontan.
2)    SC ismika atau profundal (low servical dengan insisi pada segmen bawah rahim).
Dilakukan dengan melakukan sayatan melintang konkat pada segmen bawah rahim (low servical transversal) kira-kira 10 cm.
Kelebihan:
· Penjahitan luka lebih mudah.
· Penutupan luka dengan reperitonealisasi yang baik.
· Tumpang tindih dari peritoneal flap baik sekali untuk menahan.
· Penyebaran isi uterus ke rongga peritoneum.
· Perdarahan tidak begitu banyak.
·         Kemungkinan rupture uteri spontan berkurang atau lebih kecil
Kekurangan:
·         Luka dapat melebar kekiri, kanan, dan bawah sehingga dapat menyebabkan uteri uterine pecah sehingga mengakibatkan perdarahan banyak.
·         Keluhan pada kandung kemih post operasi tinggi.
b.    SC ekstra peritonealis yaitu tanpa membuka peritoneum parietalis dengan demikian tidak membuka cavum abdominal.
2.    Vagina (section caesarea vaginalis)
Menurut sayatan pada rahim, sectio caesarea dapat dilakukan sebagai berikut:
a.    Sayatan memanjang (longitudinal).
b.    Sayatan melintang (transversal).
c.    Sayatan huruf T (T insicion).

C.   INDIKASI
Operasi sectio caesarea dilakukan jika kelahiran pervaginal mungkin akan menyebabkan resiko pada ibu ataupun pada janin, dengan pertimbangan hal-hal yang perlu tindakan SC proses persalinan normal lama/ kegagalan proses persalinan normal (Dystosia):
1.    Fetal distress.
2.    His lemah/melemah.
3.    Janin dalam posisi sungsang atau melintang.
4.    Bayi besar (BBL > 4,2 kg).
5.    Plasenta previa.
6.    Kalainan letak.
7.    Disproporsi Cevalo-Pelvik (ketidakseimbangan antar ukuran kepala dan panggul).
8.    Rupture uteri mengancam.
9.    Hydrocephalus.
10. Primi muda atau tua.
11. Partus dengan komplikasi
12. Panggul sempit
13.  Problema plasenta.

D.            POHON MASALAH
Kelemahan Umum, partus tidak maju/partus lama, penyakit Jantung,
Placenta Previa dengan perdarahan hebat atau Placenta previa marginalis
Pintu vagina lemah, tumor vagina tumor cervic
Kehamilan Serotinus (lebih dari 42 minggu)
Distocia karena kekurangan his
Prolapsus Foniculli
Sectio Caesarea













 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar