Jumat, 16 September 2011

konsep dasar HARGA DIRI....


BAB I
TINJAUAN TEORI

A.   Gambaran Umum Konsep Diri
1.    Pengertian Konsep Diri
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (Stuart and Sudeen, 1998)
        Konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh; fisik, emosi, intelektual, social maupun spiritual ( Rawllins, Beck, William, 1993 )
2.    Komponen Konsep Diri
Menurut Stuatd and Sundeen (1998), konsep diri dibentuk dari lima komponen yaitu gambaran diri (body image), ideal diri (self care), harga diri (self esteem), peran diri (self role), identitas diri (self identity).
a.    Gambaran Diri
Gambaran diri merupakan sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar, termasuk persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu.
b.    Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku sesuai dengan standaar pribadi, aspirasi, tujuan ataau nilai yang ditetapkan.
c.    Harga Diri
Harga diri adaalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku mempengaruhi ideal diri.


d.    Peran Diri
Peran diri merupakan pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya dimasyarakat.
e.    Identitas Diri
Merupakan kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian yang merupakan sintesa dari semua aspek kopnsep diri.
3.    Rentang Respon Konsep Diri
Respon konsep diri sepanjang rentang sehat sakit bekisar dari status aktualisasi diri yang paaling adaptif sampai status kerancauan identitas yang lebih maladaptif serta depersonalisasi.        



 


Respon Adaptif                                                              Respon Maladaptif



 

Pikiran logis                    Distorsi pikiran                                  Gangguan pikir/delusi
Persepsi akurat              Ilusi                                          Halusinasi
Emosi konsisten                        Reaksi emosi berlebihan   Sulit berespon emosi
Dengan pengalaman                atau kurang                           Perilaku disorganisasi
Perilaku sesuai              Perilaku aneh / tidak biasa            Isolasi sosial
Berhubungan social                 Menarik diri

Rentang respons neurobiologis (Stuart & Sudden, 1998)


Respon adaptif merupakaan respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma social dan budaya yang secaraa umum berlaku dimasyarakat. Respon maladaptive adalah respon yang diberikan individu dalam menyelesaikan masalah yang menyimpang dari norma-norma kebudayaan, sedangkan posisi harga diri rendah berada diantara respon adaptif dan mal adaptif ( Stuard and Sudeen, 1998 )

B.   Gambaran Umum Harga Diri Rendah
1.    Pengertian
Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya, pesimis, tidak ada harapan dan putus asa (Depkes RI, 2000)
Gangguan harga diri adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung (Towsend, 1998)

2.    Etiologi
Penyebab terjadinya harga diri rendah antara lain :
a.    Faktor predisposisi ( Stuard and Sudeen, 1998 )
1)    Penolakan orang tua
2)    Harapan orang tua yang tidak realistis
3)    Kegagalan yang berulang kali
4)    Kurang mempunyai tanggung jawab personal
5)    Ketergantungan pada orang lain
6)    Ideal diri tidak realistis
b.    Faktor presipitasi ( Stuard and Sudeen, 1998 )
Faktor  presipitasi dapat disebabkan oleh faktor dari dalam atau faktor dari luar individu (eksternal or internal sources) yang dibagi lima kategori.
1)    Ketegangan peran adalah stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami individu dalam peran atau posisi yang diharapkan. Terdapat tiga jenis transisi peran yaitu perkembangan, situasi dan sehat-sakit.
2)    Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan.
3.    Tanda dan Gejala
Menurut Keliat (1999) tanda dan gejala yang dapat muncul pda pasien harga diri rendah adalah :
a.    Perasaan malu terhadap diri sendiri, individu mempunyai perasaan kurang percaya diri.
b.    Rasa bersalah terhadaap diri sendiri, individu yang selalu gagaal dalam meraih sesuatu.
c.    Merendahkan martabat diri sendiri, menganggap dirinya berada dibawah orang lain.
d.    Gangguan berhubungan social seperti menarik diri, lebih suka menyendiri dan tidak ingin bertemu orang lain.
e.    Rasa percaya diri kurang, merasa tidak percaya dengan kemampuan yang dimiliki.
f.     Sukar mengambil keputusan, cenderung bingung dan ragu-ragu dalam memilih sesuatu.
g.    Menciderai diri sendiri sebagai akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang suram sehingga memungkinkan untuk mengakhiri kehidupan.
h.    Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan.
i.      Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri.
j.      Ketegangan peran yang dirasakan.
k.    Pandangan hidup pesimis.
l.      Keluhan fisik
m.   Penolakan terhadap kemampuan personal
n.    Destruktif terhadap diri sendiri
o.    Menarik diri secara social
p.    Penyalahgunaan zat
q.    Menarik diri dari realitas
r.     Khawatir
4.    Penatalaksaanaan
a.    Penatalaksanaan Keperawatan
Keliat (1999) menguraikan empat cara untuk meningkatkan harga diri yaitu :
1)    Memberi kesempatan untuk berhasil
2)    Menanamkan gagasan
3)    Mendorong aspirasi
4)    Membantu membentuk koping
b.    Penatalaksanaan Medis
1)    Clorpromazine (CPZ)
Indikasi untuk sindrom psikosis yaitu berat dalam kemampuan menilai realitas, kesadaran diri terganggu, waham, halusinasi, gangguan perasaan dan perilaku aneh, tidak bekerja, hubungan sosial dan melakukan aktivitas rutin.
Efek saamping : sedasi, gangguan otonomik serta endokrin.
2)    Haloperidol (HPL)
Indikasi : berdaya berat dalam kemampuan menilai realitaas dalaam fungsi netral serta fungsi kehidupan sehari-hari.
      Efek samping : sedasi, gangguan otonomik dan endokrin.

3)    Trihexyphenidyl (THP)
Indikasi : segala jenis penyakit Parkinson, termasuk pascaa enchepalitis dan idiopatik.
Efek samping : hypersensitive terhadap trihexyphenidyl, psikosis berat, psikoneurosis dan obstruksi saluran cerna.
c.    Terapi okupasi / rehabilitasi
Terapi yang terarah bagi pasien, fisik maupun mental dengan menggunakan aktivitas terpilih sebagai media. Aktivitas tersebut berupa kegiatan yang direncanakan sesuai tujuan (Seraquel, 2004)
d.    Psikoterapi
Psikoterapi yang dapat membantu penderita adalah psikoterapi suportif dan individual atau kelompok serta bimbingan yang praktis dengan maksud untuk mengembalikan penderita ke masyarakat (Seraquel, 2004)
e.    Terapi psikososial
Kaplan and Sadock (1997), rencana pengobatan untuk skizofrenia harus ditujukan padaa kemampuan daan kekurangan pasien. Selain itu juga perlu dikembangkan terapi berorientasi keluarga, yang diarahkan untuk strategi penurunan stress dan mengatasi masalah dan perlibatan kembali pasien kedalam aktivitas.








C.   Asuhan  Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
1.    Pengkajian
Menurut Stuard and Sudeen ( 1998 ) pengkajian pada pasien harga diri rendah meliputi tingkah laku :
a.    Menyalahkan diri atau orang lain
b.    Produktivitas menurun.
c.    Gangguan berhubungan
d.    Rasa bersalah
e.    Mudah marah
f.     Pesimis terhadap kehidupan
g.    Keluhan fisik
h.    Menarik diri dari realita
i.      Cemas dan takut
j.      Menguruing diri
k.    Penyalahgunaaan zat
Sedangkan menurut Towsend (1998) pada pasien dengan gangguan harga diri rendah akan ditemukan batasan karakteristik :
a.    Kurang kontak mata
b.    Ungkapan yang mengaktifkan diri
c.    Ekspresi rasa malu
d.    Mengevaluasi diri sebagai individu yang tidak mampu untuk menghadapi  berbagai peristiwa.
e.    Menolak umpan balik yang positif dan melebih-lebihkan  umpan  balik yang negatif tentang dirinya.
f.     Ragu-ragu untuk mencoba hal-hal yang baru.
g.    Hipersensitif terhadap kritik, mudah tersinggung dengan pembicaraan orang lain.

2.    Diagnosa Keperawatan
Menurut Keliat (1999), diagnosa yang lazim muncul pada pasien dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah adalah :
a.    Gangguan harga diri rendaah
b.    Keputusasaan
c.    Isolasi sosial : menarik diri
d.    Resiko perilaku social
3.    Perencanaan Tindakan Keperawatan Menurut Keliat (1998)
a.    Kerusakan interaksi social : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
TUM:
Pasien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.
TUK 1 :
Pasien dapat membina hubungan saling percaya.
Menunjukkan ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, pasien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.
Intervensi :
1.1. Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik.
TUK 2 : Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Intervensi :
2.1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien.
2.2. Setiap bertemu pasien dihindarkan dari memberi penilaian negatif.
2.3. Utamakan memberi pujian yang realistic

TUK 3 :
Pasien dapat menilai kemampuan yang digunakan.
Intervensi :
3.1. Diskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit.
3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaan.
TUK 4 :
Pasien dapat menetapkan merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, pasien dapat membuat rencana kegiatan harian.
Intervensi :
4.1. Rencanakan bersama pasien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan: kegiatan mandiri, kegiatan dengan bantuan sebagian, kegiatan yang membutuhkan bantuan total.
 4.2. Tingkatkan kegi-atan sesuai dengan toleransi kondisi pasien
 4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh pasien lakukan.
TUK 5 :
Pasien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya.
Intervensi :
5.1. Beri kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.
5.2. Beri pujian atas keberhasilan pasien
TUK 6 :
Pasien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada, pasien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada di keluarga
Intervensi :
6.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah.
6.2. Bantu keluarga memberikan dukungan selama pasien di rawat.
6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
b.    Resiko perubahan persepsi sensori: Halusnasi berhubungan dengan menarik diri.
TUM :
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain supaya tidak terjadi halusinasi
TUK 1 :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar