Minggu, 24 Juli 2011

Jangan abaikan rasa sakit saat berkemih...

INFEKSI SALURAN KEMIH

A.   DEFINISI PENYAKIT
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang digunakan untuk menyatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih.
Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik laki-laki maupun perempuan dari semua umur baik anak, remaja, dewasa maupun lanjut usia. Mayoritas kasus didominasi oleh wanita.
Beberapa istilah yang sering digunakan dalam klinik adalah :
v  Asymptomatic Significant Bacteriuria (ASB) ialah bakteriuria yang bermakna tanpa disertai gejala
v  Bacterial Cystitis ialah sindrom yang terdiri dari :
§  Sakit waktu kencing
§  Sering kencing (siang maupun malam)
v  Abacterial Cystitis (urethra syndrome) ialah sindrom yang terdiri dari :
§  Sakit waktu kencing
§  Sering kencing tanpa disertai bakteri di dalam kandung kemih

B.   ETIOLOGI

Bermacam-macam mikroorganisme dapat menyebabkan ISK antara lain : E.Coli, Klebsiella atau Enterobacter, Proteus morganella atau providencia, P.aeruginosa, S. epidermidis, Enterococci, Candida albicans, S.aureus.
Penyebab terbanyak adalah gram negatif, termasuk bakteri yang biasanya menghuni usus yang kemudian naik ke sistem saluran kemih terutama  E. coli.
C.   TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala yang berkaitan dengan ISK bervariasi, tidak khas dan bahkan pada sebagian pasien tanpa gejala.
Gejala-gejala yang mungkin dialami pasien ISK antara lain :
v  Disuria
v  Nyeri suprapubik dan daerah pelvis
v  Polakisuria : kandung kemih tidak dapat menampung urin lebih dari 500 ml karena mukosa yang meradang sehingga sering kencing
v  Stranguria : kencing yang susah dan disertai kejang otot pinggang yang sering ditemui pada sistitis akut
v  Tenesmus : rasa nyeri disertai keinginan mengosongkan kandung kemih meskipun telah kosong
v  Nokturia : sering kencing pada malam hari akibat kapasitas kandung kemih menurun
Gejala klinis ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi sebagai berikut :
v  Pada ISK bagian bawah : rasa sakit atau rasa panas di uretra sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-sedikit serta rasa tidak enak di suprapubik
v  Pada ISK atas : sakit kepala, malaise, mual, muntah, demam, menggigil, rasa tidak enak, atau nyeri di pinggang

D.   PATOFISIOLOGI

Wanita lebih beresiko terkena ISK karena uretra yang pendek dan secara anatomi dekat dengan vagina, kelenjar periuretral dan rektum. Organisme yang sering menyebabkan ISK pada wanita adalah organisme yang secara normal ditemukan dalam traktus gastrointestinalis seperti : E. coli, Stafilokokus saprofitikus, dan Streptokokus faecalis.  Organisme yang lain seperti : Proteus mirabilis, Klebsiella, Enterobacter, dan pseudomonas. Salah satu organisme diatas melakukan kolonisasi pada uretra distal dan vagina. Flora kemudian naik ke kandung kemih, tempat mikroorganisme melekat pada epitelium traktus urinarius. Perlekatan bakteri cenderung tinggi pada tahap awal penyakit, fase tergantung estrogen pada siklus menstruasi, setelah histerektomi total, dan seiring dengan proses penuaan, yang memperlihatkan bahwa status hormon ikut berperan. Selain itu atrofi epitelium uretral akibat proses penuaan dapat mengurangi kekuatan pancaran urin dan keefektifan pengeluaran bakteri melalui berkemih.
ISK pada pria merupakan akibat menyebarnya infeksi yang berasal dari uretra, seperti juga pada wanita. Namun demikian, panjang uretra dan jauhnya jarak uretra dari rektum pada pria, dan adanya bakterisidal dalam cairan prostatik, melindungi pria dari ISK. E. coli adalah organisme utama yang menyebabkan ISK pada pria. Jika terjadi ISK pada pria, hal ini mengindikasikan adanya abnormalitas fungsi dan struktur traktus genitourinarius.
                                   
E.   PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.    Urinalisis
a.    Leukosuria
Leukosuria atau piuria merupakan indikasi penting dugaan ISK. Leukosuria dinyatakan positif bila terdapat lebih dari 5 leukosit/lapang pandang besar (LPB) sedimen air kemih.
b.    Hematuria
Hematuria digunakan sebagai petunjuk ISK jika dijumpai 5-10 eritrosit/LPB sedimen air kemih.

2.    Bakteriologis
a.    Mikroskopis
Pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan air kemih segar tanpa diputar atau tanpa pewarnaan gram. Bakteri dinyatakan positif bermakna bilamana dijumpai 1 bakteri lapangan pandang minyak emersi.
b.    Biakan bakteri
Pemeriksaan biakan bakteri contoh air kemih dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna sesuai dengan kriteria Cattell yaitu :
§  Wanita, simtomatik :
³ 102 organisme koliform/ml urin plus piuria atau
³ 108 organisme patogen apapun/ml urin atau
adanya tumbuhnya organisme patogen apapun pada urin yang diambil dengan cara aspirasi suprapubik
§  Lelaki, simtomatik
³ 103 organisme patogen/ml urin
§  Pasien asimtomatik
³ 105 organisme patogen/ml urin pada 2 contoh urin berurutan

3.    Metode Tes
Tes Dipstick multistrip untuk WBC (tes esterase leukosit) dan nitrit (tes Griess untuk pengurangan nitrit). Jika tes esterase lekosit positif maka pasien mengalami pyuria (WBC dalam urin) dan harus segera mendapat penanganan. Tes Griess dianggap positif jika terdapat bakteri yang mengurangi nitrat normal menjadi nitrit.

4.    Tes-tes tambahan/Radiologi
Individu yang beresiko tinggi mengalami komplikasi atau kekambuhan, tindakan diagnostik seperti urogram intravena (IVU) atau pielografi (IVP), sistografi, dan ultrasonografi dapat dilakukan untuk menentukan apakah infeksi adalah akibat dari abnormalitas traktus urinarius , adanya batu, massa renal atau abses, hidronefrosis, atau hiperplasia prostat.

F.    MANAJEMEN TERAPI
Prinsip umum pengelolaan ISK adalah :
v   Eradikasi bakteri penyebab dengan menggunakan antibiotik yang sesuai
v   Mengoreksi kelainan anatomis yang merupakan faktor predisposisi

Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala, mencegah dan mengobati bakteriuria dan bakteremia, mencegah dan mengurangi resiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitive, murah, aman dengan efek samping yang minimal.

Bermacam cara pengobatan yang dilakukan untuk berbagai bentuk yang berbeda dari ISK antara lain :
v  Pengobatan dosis tunggal
v  Pengobatan jangka pendek (10-14 hari)
v  Pengobatan jangka panjang (4-6 minggu)
v  Pengobatan profilaksis dosis rendah
v  Pengobatan supresif

Penggunaan medikasi yang umum meliputi :
v  Sulfisoksasol (Gantrisin)
v  Trimethoprim/sulfamethoxazole (TMP, SMZ, Bactrim, Septra)
v  Nitrofurantoin (Macrodiantin)
v  Ampisilin atau amoksisilin, tetapi E.coli telah resisten terhadap agens ini
v  Pyridium (suatu analgesik urinarius)

G.   MASALAH YANG LAZIM MUNCUL PADA KLIEN


  1. Nyeri
Definisi                      : Sensori dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan yang timbul dari kerusakan jaringan aktual atau potensial, muncul tiba-tiba atau lambat dengan intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang bisa diantisipasi atau diduga dan berlangsung kurang dari 6 bulan.
Ditandai  dengan    : Menyatakan nyeri, perilaku ekspresif (subyektif), posisi menghindari nyeri, perilaku melindungi, gangguan tidur, fokus pada diri sendiri, fokus menyempit, perilaku ditraksi, repon otonom, perubahan otonom tonus otot, perubahan nafsu makan (obyektif).          


  1. Perubahan pola eliminasi urin

Definisi                      :    Gangguan pada eliminasi urin                       

Ditandai dengan     : Inkontinensia, urgensi, nokturia, hesitansi, frekuensi, disuria, retensi

  1. Hipertermi
Definisi                      : Keadaan dimana suhu tubuh individu meningkat diatas normal.
Ditandai  dengan    : Mual (subyektif), kulit lembab, suhu ↑, RR ↑, kejang, kulit hangat jika disentuh, takikardi (obyektif).

  1. Ketidakseimbangan  nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi                      : Keadaan dimana individu mengalami masukan nutrisi tidak mencukupi kebutuhan metabolik.
Ditandai dengan     : Kram perut, nyeri perut, ketidakmampuan memasukkan makanan yang didapat, gangguan sensasi rasa, kekurangan makanan, merasa kenyang segera setelah makan (subyektif), tidak suka makan, diare, fragiliti kapiler, kehilangan rambut berlebih, bising usus hiperaktif, kurang informasi, tonus otot lemah, menolak makan, kelemahan otot pengunyah, kurang tertarik pada makanan (obyektif).

  1. Mual

Definisi                      : Perasaan tidak nyaman di belakang tenggorokan, epigastrium, atau abdomen yang mungkin mengawali atau tidak mengawali muntah            

Ditandai dengan     :  Melaporkan mual atau sakit pada perut, biasanya mengawali muntah, diikuti pucat, kulit dingin dan lembab,salivasi meningkat, takikardi, diare, stasis lambung, disertai dengan gerakan menelan, dipengaruhi oleh otot skeletal

  1. Kurang pengetahuan
Definisi                      : Tidak ada atau kurangnya informasi kognitif pada suatu topik yang spesifik
Ditandai dengan     : Memverbalisasi masalah (subyektif), ketidakakuratan mengikuti instruksi, ketidakakuratan penampilan tes, perilaku tidak sesuai (obyektif).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar